Pemberitahuan

Blog ini masih dalam tahap Konstruksi. Mohon Kesabaran dari Pembaca sekalian dan mohon doanya. blog ini adalah tempat kumpulan Tulisan para Asatidz dari seluruh pelosok Nusantara Insya Allah.

Minggu, 17 Maret 2013

Menyelami Makna Pertaubatan Nasional PKS, Bagian terakhir dari tiga tulisan


“Kita pasti bisa melalui hari-hari sulit ini. Asalkan kita mengetahui tiga syarat utama untuk melaluinya. Yang pertama adalah memohon pertolongan pada Allah SWT. Allahumma iyya kana'budu wa iya kanasta'in![tujuh kali]” (Political Statemet, Anis Matta).[1]

Prolog:
Shabibul Zhilal menyatakan  tentang iyya kana'budu wa iya kanasta'in:

Kehidupan manusia tidak akan tegak diatas manhaj Allah yang tinggi selama prinsip ini tidak terwujud dalam tashawwur (pandangan dan persepsi) manusia. Ia wujud dalam tataran perasaan, akhlaq, perilaku dan amal, tidak sama antara orang-orang yang mengimani akhirat dan orang-orang yang mengingkarinya. Amal keduanya tidak sama di dunia dan balasan keduanya tidak sama di akhirat. Inilah persimpangan jalan itu, iyya kana'budu wa iya kanasta'in.” inilah prinsip keyakinan, tidak ada ibadah kecuali kepada Allah dan tidak ada pertolongan hanyakepada Allah.” [2]

Inilah kekuatan dari seruan Allahumma iyya kana'budu wa iya kanasta'in!”  Anis Matta menyerukan ini tujuh kali berulang-ulang, maknanya kekutan pemahaman dan aplikasi dari dari seruan ini juga menjadi tujuh kali lipat. Sungguh,suatu gelora semangat pergerakan yang luar biasa.

Sayyid Qutb melanjutkan, “Seorang Muslim tidak boleh merasa gentar sekalipun kekuatan sesat inisangat besar atau bertindak semena-mena. Ia mampu mengalahkannya karena terus berhubungan dengan sumber pertama ( Allah), dan karena mendapatkan pasokan kekutan dari sumber tunggal bagi segala kekutan dan kemuliaan.” [3]

Maka, berlakulah ayat Allah:

“…Betapa banyak kelompok yang sedikit bisa mengalahkan kelompok yang banyak dengan izin Allah….(al-Baqarah: 249). 




Epilog:

“Tiada suatu nafas berhembus darim,kecuali di situ takdir allah berlaku padamu. (takdir Allah berlaku bagi setiap hembusan nafasmu.)

Dalam setiap kandungan nafas manusia itu biasa terjadi sesuatu yang berkaitan dengan ketaatan maupun kemaksiatan kepada-Nya. Demikian pula dengan kejadian yang berkaitan dengan pemberian nikmat dan ujian. Dengan kata lain, setiap helaan nafas yang keluar sebagai sarana (wadah) bagi suatu peristiwa, makajangan sampai ia digunakan untuk berbuat kemaksiatan dan perbuatan terkutuk lainnya kepada Allah Ta’ala.

Bagaimana mungin dapat dibayangkan, kalau sesuatu dapat menjadi hijab atas-Nya, padahal dialah yang menampakkan segaa sesuatu? Bagaimana bisa dibayangkan, kalau sesuatu mampu menjadi hijab atas-Nya, apabila Dia-lah yang tampak ada pada segala sesuatu? Bagaimana mungkin dapat dibayangkan, kalau sesuatu mampu untuk menjadi hiajb atas-Nya,padahal Dia-lah yang terlihat dalam segala sesuatu? Bagaimana bisa dibayangkan, kalau sesuatu mampu menajdi penghalang atas-Nya, padahal Dia-lah Yang Maha tampak atas segala sesuatu? Lalu bagaimana dapat dibayangkan, ada sesuatu mampu untuk menjadi penghalang atas-Nya, sedangkan Dia-lah Yang Maha ada sebelum adanya segala sesuatu? Bagaimana pula bisa dibayangkan, kalau sesuatu mampu menajadipenghalang bagi-Nya, sementara Dia (keberadaan-Nya) lebih jelas (tampak) dari segala sesuatu itu sendiri? Dan bagaimana mungkin dia akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia adalah Yang Maha esa, yang tidak ada di samping-Nya sesuatu apa pun. Bagaimana mungkin segala sesuatu akan mampu menghalangi-Ny, jika Dia lebih dekat kepadamu dari segala sesautu itu sendiri? Bagaimana mungkin Dia bisa dihalangi oleh sesuatu, sementara apabila tidak ada Dia, niscaya tidak aka nada segala sesuatu itu? Alangkah mengherankan, bagaimana mungkin keberadaan sesuatu yang ‘pasti ada’ (Allah) bisa terhalang oleh sesuatu yang (sebelumnya) ‘tidak ada’ (adam, yaitu makhluk)? Bagaimana mungkin segala sesuatu yang baru (al-hadists, yaitu makhluk) dapat bersama dengan Zat yang memiliki sifat Qidam (tidak berpermulaan)?”

Hakikat sesuatu yang sebelumnya tidak ada (makhluk) itu adalah berupa kegelapan. Sedangkan wujud Allah Ta’ala itu laksana cahaya yang meneranginya. Pesan ini juga bermakna bahwa kebenaran (Al-Haq) itu selamanya tidak akan mampu menyatu dengan kebatilan. Dan kebatilan akan hancur jika berusaha melawan kebenaran.


[2] Tafsir Fi-Zhilalil Qur’an, Sayyid Qutb, Robbani Press Hal-31-32.
[3] Ibid, Hal-32. 

Jumat, 15 Maret 2013

Menyelami Makna Pertaubatan Nasional PKS, bagian dua dari tiga tulisan


Dan karena itu juga, saya akan mengumumkan agenda pertama kita yaitu melakukan pertaubatan bagi seluruh pengurus dan kader PKS. Kita akan memulai dari istighfar, kita akan memulai dari taubat. Astaghfirullahaladzim.” (Anis Matta)

Kata kunci dari pernyataan Anis Matta diatas ada dua hal yaitu taubat dan istiggfar.

Taubat

Taubat adalah kembali dari sesuatu yang tercela dalam pandangan syariat kepada segala sesuatu yang terpuji dalam pandangannya. Tobat merupakan prinsip pokok dalam kegiatan spiritual para sufi, kunci kebahagiaan bagi para murid dan syarat sahnya perjalanan menuju Allah.

“Dan bertobatlah kalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kalian beruntung.” (QS.An-Nur:31).

Mohonlah Ampun kepada Tuhan kalian dan bertobatlah kepada-Nya” (QS. At-Tahrim:08)

Rasulullah, meskipun beliau terpelihara dari segala dosa dan kesalahan, beliau sering memperbarui tobat dan mengulang-ulang istigfar.

“Wahai sekalian Manusia, bertobatlah kaliankepada Allah dan mohonlah ampunan-Nya. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Nya dalam sehari semalam sebanyak seratus kali.” (HR. Muslim).

Syarat-syarat Taubat:
1.     Penyesalan
2.     Menghentikan perbuatan dosa
3.     Bertekad kuat tidak mengulangi[1]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menuturkan,” yang benar diantara orang-orang yang bertaubat ada yang tidak bisa kembali ke derajat semula.namun, adapula yang justru bisa kembali ke derajat semula. Namun, ada pula yang justru kembali ke derajat yang lebih tinggi, sehingga  ia menjadi lebih baik daripadakeadaannya sebelum berbuat dosa”. [2]


Dosa  Yang Menjadi Jalan Kepada-Nya.

Boleh jadi Allah membuka ketaatan bagimu, akan tetapi tidak (belum) membuka pintu pengabulan (diterimanya ketaatan itu). Dan boleh jadi pula Allah menakdirkan mu berbuat dosa, akan tetapi ternyata dosa itu menjadi penyebab sapai tujuan engkau kepada-Nya.” (Al-Hikam)

Nabi saw pernah bersabda, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah ra,
Demi allah yang jiwaku berada dalam gengaman tangan-Nya, andaikan diantara kalian tidak terdapat orang-orang yang melakukan perbuatan dosa, maka dengan kebijaksanaan Allah akan menggantikan kalian dengan umat baru yang melakukan perbuatan dosa, lalu memohon ampunan-Nya, dan diampunilah dosa-dosa mereka oleh Allah.”

Maka hendaknya kita jangan kita melihat ketaatan dan kemaksiatan secara lahiriah dan dalam waktu tertentu saja. Seseorang yang Nampak ahli ibadah mungkin belum dikabulkan permohonannya karena ibadahnya sebetulnya tidak semata-mata bagi Allah. Sedang orang-orang yang jatuh dalam maksiat, lalu berhenti melakukannya karena takut pada Allah, maka Allah akan menuntunnya menjadi orang yang baik di sisinya.

Maksiat dan Rahmat Allah

“kemaksiatan yang menimbulkan rasa hina dan rasa membutuhkan (penyesalan) jauh lebih baik daripada ketaatan yang menimbulkan rasa bangga dan kesombongan.” (Al-Hikam)

Cara pandang orang-orang yang ahli tentang perjalanan menuju Allah berbeda dengan cara pandang orang awam. Seorang yang arif senantiasa memperhatikan dengan seksama apa yang tengah terjadi, yang telah berlalu dan mempersiapkan untuk kurun yang akan datang. Ia selalu disibukkan dengan strategi, bagaimana cara untuk dapat lulus dalam ujian  melewati waktu-waktu tersebut.

“Tidak setiap orang yang memperoleh keistimewaan sepenuhnya terbebas (dari penyakit-penyakit jiwa) Apabila engaku terlanjur berbuat dosa, maka jangan membuat engaku berputus asa dalam menggapai istiqomah kepada Rabbmu, karena bias jadi,itu adalah dosa terakhir yang ditakdirkan bagimu.

Tak ada jabatan abadi di dunia

Bila engkau tidak ingin bergeser, maka jangan memangku jabatan (kedudukan) yang tidak abadi bagimu. (Al-Hikam)

Jabatan merupakan fitnah terbesar bagi para penempuh jalan menuju Allah Ta’ala. Sebab, didalam jabatan terletak tanggung jawab besar yang (apabila tidak terpenuhi) bias menggiring hamba kepada murka Allah.

Mundurnya LHI dari keanggotan dari keanggotaan DPR RI Pertama, karena LHI ingin fokus menyelesaikan masalah hukum yang menjeratnya.  Kedua, jelas dia, karena tidak ingin memakan gaji buta. Menjelaskan Jabatan itu tidak berada di hati dan pemikiran para kader PKS. Jabatan adalah amanah untuk memperbaiki bangsa dan menyebarkan rahmat Allah di muka bumi.[3]

Inilah arti penting pertobatan itu. Merupakan instropeksi, refleksi dan lau tranformasi diri untuk melakukan hal yang lebih baik kedepan. Terus bekerja, bekerja dan bekerja. PKS bekerjalah untuk Indonesia, kemudikanlah perahu dakwahmu menerjang badai di lautan lepas peradaban.

Perahu dakwahku teruslah berlayar
Kau kembangkan layarmu dengan manisnya
Kau arungi samudera dakwah dengan indahnya
Kau taklukkan ombak dan badai dengan tegasnya

Perahu dakwahku teruslah berlayar
Walau terjangan ombak siap menghantammu
Walau badai besar siap menerjangmu
Yakinlah bahwa kau akan sampai di pelabuhan terindah

Perahu dakwahku teruslah berlayar
Takkan goyah, walau satu layar terkoyah
Teruslah arungi samudera dakwah ini dengan indahnya
Tetaplah pada keyakinanmu bahwa perahu ini tidak akan tenggelam

Perahu dakwahku teruslah berlayar
Walaupun banyak penumpang yang meninggalkanmu
Aku akan setia di dalam perahu ini 
Hinggaku bertemu pelabuhan indah bersamamu

Ku kan setia dalam perahu dakwah ini[4]


[1] Kompilasi dari buku Olahraga Hati, Dr. Ahmad farid hal-73 dan hakaekat Tasawuf, Syaik Abdul Qadir Isa, Hal-194-195.
[2] Olahraga hati, Dr. Ahmad farid, hal-76.

Rabu, 13 Maret 2013

Menyelami Makna Pertaubatan Nasional PKS, pertama dari tiga tulisan


“Seperti yang saya katakan tadi, kalau kita ingin memulai perubahan yang hakiki, kita musti memulai dari diri kita sendiri. Kita sebagai manusia melakukan banyak kesalahan. Terutama kami. Secara pribadi, saya dan semua pimpinan PKS menyadari pasti melakukan kesalahan.

Dan karena itu juga, saya akan mengumumkan agenda pertama kita yaitu melakukan pertaubatan bagi seluruh pengurus dan kader PKS. Kita akan memulai dari istighfar, kita akan memulai dari taubat. Astaghfirullahaladzim.”

“Kita pasti bisa melalui hari-hari sulit ini. Asalkan kita mengetahui tiga syarat utama untuk melaluinya. Yang pertama adalah memohon pertolongan pada Allah SWT. Allahumma iyya kana'budu wa iya kanasta'in.” (Political Statemet, Anis Matta).[1]

Hanya bergantung kepada Allah saja. Mengingatkan saya pada penggalan dialog antara Sayyid Qutb dan Gamal Abden Nasher. “Ketika ada orang yang menzhalami saya  di bumi Mesir ini maka saya akan mengadukan penyelesaian masalah ini kepada anda sebagai ‘rais’ (presiden di negeri ini). Namun, saat ini anda yang menyakiti saya, maka hanya kepada Allahlah saya akan mengadukan Anda,” kata beliau. Gemetar badan Gamal Abden Nasher mendengar ucapan ini dan meminta sang ulama ini menarik ucapannya kembali.

Salah satu cara yang paling bahaya dan harus diwaspadai dari musuh-musuh Islam adalah penipuan yang menjebak umat Islam pada perangkap-perangkap mematikan. Menukil para ahli sejarah, Syeikh Al-Mubarakfuri menulis bahawa pada bulan Safar tahun ke-4 H, beberapa utusan dari kabilah-kabilah Adhal dan Qarah menemui Rasulullah saw. Dengan wajah berseri-seri mereka mengatakan bahwa berita tentang Islam telah sampai kepada mereka. Kerana itu, mereka meminta kepada Rasulullah saw mengutus beberapa orang untuk mengajarkan agama dan Al-Quran. Dengan sukacita, Rasulullah saw memenuhi permintaan mereka. Beliau mengutus enam orang dai. Menurut riwayat lain, jumlah mereka sepuluh orang dan mengangkat Marsad bin Abu Marsad al-Ghanawi sebagai pemimpin.

Utusan Rasul saw pun berangkat bersama rombongan kabilah tersebut. Namun, sesampai di Raji', sumber air milik Bani Hudzail di wilayah Hijaz antara Rabigh dan Jeddah, utusan kabilah itu berteriak-teriak memanggil Bani Hudzail dan Bani Lihyan agar menyerang utusan kaum Muslim. Jumlah musuh sangat banyak, sekitar seratus orang. Tujuh orang pilihan yang dikirim Rasulullah saw itu gugur sedang tiga orang lagi selamat.

Mendengar berita penyerangan terhadap para utusan itu, Rasulullah saw sangat sedih. Kesedihan itupun masih bertambah-tambah lagi. Pada bulan itu juga terjadi tragedi lain yang lebih mengerikan yang dikenal dengan peristiwa Bi'r Ma'unah.[2]
Peristiwa Bi’r Ma’unah

Misi Dakwah di Bir Ma’unah adalah peristiwa pengiriman duta dakwah Ke negeri Nejd atas permintaan Abu Barra’. Awalnya Rasulullah khawatir dengan keselamatan duta akwah tersebut. Setelah mendapat jaminan dari Abu Barra,’ saw mengutus 70 orang pilihan, tokoh kaum muslimin dan Ahli al-Quran yang dipimpin oleh Al-Mundzir bin Amru yang berasal dari suku Sa'idah.Setibanya di Bi'r Ma'unah, sebuah tempat yang terletak antara perkampungan Bani Amir dan perkampungan Bani Hurrah bin Salim, mereka beristirehat. Semua utusan tersebut di bunuh. Dan berita ini sampai ke Rasulullah melalui Amr bin Umayyah.

Tragedi ini  membuat kepedihan dan kesedihan mendalam  di hati Rasulullah saw sehingga selama 30 hari beliau mendoakan kebinasaan kabilah-kabilah yang telah menghina dan mambantai sahabat-sahabatnya itu.[3] Atau disebut dengan Qunut Nazilah.


Pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa ini adalah: 
Pertama,  adalah sunnatullah bahwa musuh-musuh Islam akan terus berusaha mematikan agama ini. dan menghalangi penyebaran nilai-nilainya, tapi juga dengan membunuh para dainya.

Kedua,. Bisanya bersifat konspiratif. Dimensinya luas, bisa masuk sektor politik, militer, rekayasa sosial atau bahkan misi dekadensi moral.

Ketiga, yang harus dimiliki umat Islam adalah selalu mengambil pembelajaran,  Meningkatkan kapasitas diri, cerdas dan hati-hati dalam bertindak. Sehingga mempunyai  imunitas  berupa kredibilitas akidah, intelektualitas, moralitas dan sosial.[4]

Selaras dengan Pernyataan anis Matta:

“Seperti yang saya katakan tadi, kalau kita ingin memulai perubahan yang hakiki, kita musti memulai dari diri kita sendiri. Kita sebagai manusia melakukan banyak kesalahan. Terutama kami. Secara pribadi, saya dan semua pimpinan PKS menyadari pasti melakukan kesalahan.”


Bersambung…………

PKS Tegar di Tengah Badai


Saudaraku/Kau tahu bencana datang lagi/Porak lagi negeri ini/Hilang sudah selera orang-orang untuk mengharap/Sementara jiwa-jiwa nelangsa itu/ Sudah sedari lama berbaris-baris/memanggil-manggil.
Keluarlah…. Keluarlah saudaraku/Dari kenyamanan mihrabmu/ Dari kekhusu’an I’tikafmu/dari keakraban sahabat-sahabatmu.
Keluar…keluarlah sahabatku/Dari keheningan mesjidmu/ Bawa ruh-ruh sajadahmu ke jalan-jalan/Ke pasar-pasar, ke majelis yang terhormat/ ke kantor-kantor pemerintahan/ dan pusat-pusat pengambilan keputusan.
Keluar…. Keluarlah saudaraku/ Dari nikmat kesendirianmu/ Satukanlah kembali hati-hati yang berserakan ini/ kumpulkan kembali tenaga-tenaga yang tersisa/ Pimpinlah dengan cahaya kafilah/ Nurani yang terlatih/ Di tengah gurun badai kehidupan
Sambut saja ia/Engkaulah yang ia cari.
Bait-bait puisi ini diklaim oleh Faidhi Rizani di kronologi Facebooknya sebagai karya Anis Matta. Setelah drama isu suap LHI bergulir Anis Matta dinobatkan sebagai nakhoda baru PKS ditengah badai konspirasi yang melanda PKS. Selaras dengan political statement  Anis yang begitu menghentak baik untuk internal dan eksternal.
 Secara internal political statement ini adalah sarana untuk koreksi kedalam dan membangun kebersamaan untuk kesolidan kader. Sedangkan secara eksternal menunjukkan PKS mempunyai imunitas dari berbagai konspirasi, dan sangat yakin mampu keluar dari kemelut ini.
Bila dibandingkan dengan gerakan Hamas yang juga seringsekali terjadi pembunuhan secara fisik kepada para pemimpinnya. Tapi bangunan kokoh gerakannya tidak pernah mati. Regenerasi kepemimpinan berlangsung sangat cepat. Bahkan tidak kalah kualitasnya dengan pendahulunya. Misalnya, ketika terjadi pembunuhan syekh Ahmad Yasin, tiba-tiba dunia dikejutkan oleh tampilnya sosok, Abdul Aziz Rantisi, Ismail Haniyah dan Khalid Misyal yang begitu cemerlang.
Begitu juga dengan PKS, bisa jadi dengan drama LHI ini akan muncul pemimpin-pemimpin baru yang lebih energik dan elegan. Sosok Anis Matta adalah salah satunya. Banyak harapan Anis akan membawa PKS lebih baik dari pada pendahulu-pendahulunya. Lekat dengan nilai-nilai tarbiyah dan inovasi baru dalam pergerakan politik. Setiap zaman punya karakteristiknya, punya tokoh khasnya dan juga diperlukan wawasan yang khas.
Berbeda dengan empat pendahulunya yang lebih konsevatif, Anis Matta adalah seorang progresif yang penuh dengan ide-ide yang sangat muda. Bukan tidak mungkin  Anis akan membawa PKS ke tengah lautan lagi, dimana para nelayan akan mendapatkan ikan yang lebih banyak. Namun, semakin ke tengah artinya semakin banyak badai.
Saat ini adalah fase ujian terberat  bagi PKS. Mihwar Muassasi (fase perjuangan struktur perpolitikan) menuju Mihwar Dauli (Fase mengelola Negara) memang tidak mudah. Kelihatannya Allah ingin memperpendek jarak antara masa ini dengan mengirimkan badai tsunami politik ini kepada PKS. Seperti halnya juga yang terjadi di Mesir, hanya perlu waktu 18 hari dari visi masa depan 20 tahun yang akan datang dari gerakan dakwah di sana. Akhirnya mereka mengelola negara.
Kejadian di jazirah Arab itu jauh diluar prediksi akal manusia. Tanda-tanda kebangkitan itu sudah mulai ditampakkan Allah. Sekarang apakah PKS termasuk salah satu lokomotif  dan gerbong dari kemenangan besar tersebut? Jawabannya masih akan kita lihat di hari-hari mendatang. 
Keluar…. Keluarlah saudaraku/ Dari nikmat kesendirianmu/ Satukanlah kembali hati-hati yang berserakan ini/ kumpulkan kembali tenaga-tenaga yang tersisa/ Pimpinlah dengan cahaya kafilah/ Nurani yang terlatih/ Di tengah gurun badai kehidupan
Sambut saja ia/Engkaulah yang ia cari. 

Menakar Masa Depan PKS


Dalam perjalanan ke Singapura baru-baru ini Ust. Luthfi Hasan Ishaq (LHI) bertemu dengan agen Mossad Israel. “Melihat perkembangan PKS saat sekarang ini, bisa dipastikan PKS akan menjadi partai dua besar di Indonesia, dan kami  (Israel) tidak akan rela dengan kondisi seperti ini,” jelasnya. Ini status salah satu dari petinggi PKS di Jejaring sosial Facebook.
Lautan yang tenang tak akan pernah menghasilkan nakhoda yang tangguh. Langit yang cerah tidak akan pernah melahirkan pilot yang piawai. Bangunan yang kokoh perlu ujian didera angin badai untuk menguji kekokohannya. Semakin tinggi pohon, maka semakin kencang pula angin yang menghembusnya. Sosok yang terlahir di tengah badai, takkan goyang oleh tiupan angin.
Drama penangkapan LHI dinilai banyak pihak adalah rekayasa politik yang sangat tidak elegan. Di tengah terpuruknya citra partai-partai politik di Indonesia, Cuma PKS yang belum tersentuh. Sebagai Partai Islam terbesar saat ini PKS nampaknya menjadi sasaran tembak untuk meruntuhkan citra baiknya yang terbangun selama ini. Citra Bersih, Peduli dan professional itu semakin nyata tatkala di akhir tahun 2012 ini PKS termasuk Partai yang Kadernya tidak ada tersandung Kasus korupsi.
Momen banjir Jakarta juga semakin menguatkan posisi PKS sebagai Partai yang peduli terhadap sesama dan sigap dalam tugas-tugas sosial dan kemanusiaan. Sehingga citra bekerja untuk Indonesia tidak hanya citra di atas angan bahkan terpatri menjadi rasa di dalam hati masyarakat Indonesia khususnya  bagi warga Jakarta.
Secara Internasional PKS juga dianggap sebagai Partai Islam yang paling berhasil menyatu dengan budaya tempatan, bila dibandingkan dengan Partai AKP di Turki dan Partai FJP di Mesir. Analisis para pakar politik Internasional juga banyak yang memprediksi PKS akan mampu menjadi salah satu patron politik dunia Islam ketika beradaptasi dengan system demokrasi. Bahkan ada yang lebih ekstrim menyatakan PKS akan tampil menjadi juru bicara dunia Islam vis a vis eropa dan Amerika serikat yang mengusung ideology kapitalis-liberalis.
Memang kita sangat terkejut dan bersedih. Bahkan banyak ahli hukum yang menilai janggal. Namun, kita janganlah menjadikan KPK sebagai musuh. Terutama dari fungsionaris dan kader PKS harus cerdas dan bijaksana, bergerak secara sistematis dan tidak tergesa-gesa dan reaktif menghadapi ujian ini.
Ingatlah, KPK adalah sahabat kita untuk memperbaiki bangsa ini. Siapapun yang berkomitmen membangun ini bersama-sama adalah sahabat. Kita tidak dapat membangun negeri ini sendirian. Selama ini PKS sudah membuktikan dirinya bisa menjadi perekat sumber-sumber potensial kekuatan bangsa ini. Maka PKS jangan terjebak untuk menjadikan KPK sebagai musuh. Pandanglah mereka sebagai sahabat, membangun negeri ini lebih baik.
Setidaknya perlu diluruskan beberapa hal yang ganjil dalam isu suap LHI ini. Pertama, Johan Budi  menyampaikan  dibeberapa media bahwa LHI dijemput dalam rangka pemeriksaan atau mengantarkan surat pemeriksaan dan bahkan Johan berkali-=kali mengulangi percakapan ini. Tapi pada kenyataannya pengacara mengatakan LHI dijemput menggunakan surat penangkapan paksa (M Assegaf, Pengacara LHI).
Kedua, AF yang selama ini dikatakan sebagai kader PKS, ditegaskan bahwa AF bukanlah kader PKS dan tidak dikenal di jajaran PKS (konfirmasi, detik.com, islamedia.web.id).
Ketiga, AF yang selama ini beredar adalah sekretaris pribadi LHI itu tidak benar, sesuai bantahan dari Ayi Muzayni yang merupakan protokoler LHI yang mengenal Betul LHI (kofirmasi, islamedia.web.id)
Keempat, di banyak media bahwa LHI ditangkap bersama wanita AM itu tidak benar dan ini berita yang sesat dan menyesatkan (konfirmasi, detik.com, dakwatuna.com, republika.co.id)
Kelima, Hartono adalah sekretaris LHI yang sebenarnya telah menegaskan bahwa tidak mengenal AF sama sekali dan AF bukanlah sekretaris pribadi LHI (konfirmasi islamedi.web.id).
Kita tidak ingin sebenarnya masuk dalam pihak pro dan kontra. Tapi mencoba menganalisis dengan jernih pokok permasalahannya. Kalau drama penangkapan LHI ini tidak dilihat secara akal sehat maka akan banyak pihak yang tercederai. LHI selaku tersangka kasus suap sapi impor yang ditangani oleh KPK, bisa saja nantinya menjadi scenario untuk membenturkan PKS dengan KPK sehingga penegakan kasus korupsi yang sedang berjalan saat sekarang ini terkendala dan terhalang jalannya.
Selain itu, para pendengar, pengamat, terlebih lagi pihak-pihak yang selama ini membenci PKS, akan kehilangan akal sehat dan jati diri mereka karena akan melakukan pembenaran terhadap berita yang berkembang. Sebagai seorang yang berakal kita hendaknya menelisik permasalahan ini dengan seksama dan hati yang lapang.
Apatah lagi lingkungan sosial politik dan ketatanegaraan kita belum berjalan apik. Masih banyak undang-undang yang terkesan menguntungkan sepihak dan sangat lentur. Parahnya lagi sebagian penegak hukumnya ada yang bekerja sama dengan tersangka keburukan.
Kepada kader PKS jika ini fitnah, maka ini adalah ujian untuk menunjukkan tingkat kemurnian cita-cita dan perjuangan PKS memperbaiki Indonesia. Dalam bahasa arab fitnah berarti pembakaran. Seorang leksikograf muslim termashur al-Jurjani dalam kitab At-Ta’rifat menyebutkan hakikat “fitnah” sebagai sesuatu yang dapat memperjelas keadaan manusia dalam hal kebaikan dan kejahatannya.
Ibarat panas bagi proses pemurnian emas. Maka dalam bahasa Arab jika logam emas sedang mengalami proses pembakaran dengan api untuk mengetahui kadar kemurniannya. Logam emas itu disebut sedang dilanda fitnah.

Atas dasar itu, dalam bahasa Arab makna dasar “fitnah” diartikan sebagai pembakaran atau pencairan emas guna menguji kadar kemurniaanya. Maka “fitnah” berarti pembakaran, ujian cobaan, godaan, pesona atau sesuatu yang membakar (status akun facebook Abu ridho). Semoga ini benar adalah fitnah dan nanti akan Nampak kadar kemurnian baik dari LHI,KPK maupun PKS.
Kita ditakdirkan menjadi manusia, buka syetan ataupun malaikat, sehingga meyebabkan kita tidak bisa lepas dari dua tarikan; tarikan iman, himmah (semangat)nya, pemikiran dan rasa tanggungjawab. Karena ia selalu berusaha mengerjakan amal shaleh dan bertekad mengerjakan kebaikan dan amal shaleh.
Dakwah adalah perjalanan panjang berliku. Perlu dasar pijakan kuat untuk memulainya. Sebab, perjalanan ini tak kenal kata berhenti. Hanya dibenarkan melepas lelah.  Melepas lelah di oase-oase yang tersebar disepanjang perjalanan. Biar dahaga jiwanya lepas. Bila jiwanya dahaga inilah awal kehancuran. Dahaganya akan diisi oleh hawa nafsu oase syetan. Maka, kesesatan dan kemaksiatanlah yang nampak padanya. Inilah fenomena yang dialami setiap aktivis yang menekuni gerakan pendidikan Islam (amal tarbawi Islami) di sepanjang perjalanannya.
Dari mana pun mulainya, perjalanan hidup memang tak akan pernah lepas dari cobaan. Bentuknya tidak seperti yang disadari banyak orang: derita, sedih, dan sejenisnya. Karena sesuatu yang menyenangkan pun ujian. Di antara yang menyenangkan itu adalah uang atau harta. Dan justru, inilah ujian berat yang tidak banyak orang bisa mulus melalui lubang gelapnya.
Itulah yang dimaksud Sayyid Quthb dalam tafsir Azh-Zhilal ketika mengomentari surah Al-Anbiya ayat 35. Firman Allah swt., “…Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”
Seorang mukmin hidupnya kadang mirip peladang. Tak pernah lelah membuka lahan, menanam benih, merawat, menjaga, dan akhirnya menikmati indahnya tanaman yang mulai berbuah. Tapi, jangan pernah menanggalkan parang. Karena dalam kebun juga ada ular, babi hutan, dan anjing liar.
Para pengamat banyak mengatakan bahwa kasus ini akan membawa efek positif dan negatif bagi masa depan PKS ke depan. Bila terbukti maka akan berdampak pada turunnya citra PKS dan momen-momen pilkada terutama di Jawa barat. Tapi kalau tidak terbukti malah bisa menjadi investasi PKS untuk menjadi lebih besar dan solid. Selain itu, jika tidak terbukti maka para musuh PKS akan berpikir ulang untuk mengeruk keuntungan di air keruh. Karena akan terbukti PKS itu solid, cerdas, sistematika bergerak dan berpikir mantap dan tidak reaktif. Terakhir, kepada para kader PKS, jika takut akan gelombang maka jangan membangun rumah di bibir pantai.
Saat sekarang ini kita harus bisa menganalisis lalu mengambil simpulan. Selanjutnya kita harus melakukan analisis sekali lagi dan baru mengambil kesimpulan. Cerita ini belum berakhir mari kita ikuti saja kasus ini dengan tenang. Ini adalah skenario panjang yang pasti akan berakhir. Semoga berakhir dengan husnul khotimah. 

Rabu, 19 Oktober 2011

Getar-Getar Pesan Peradaban Azan

Getar-Getar Pesan Peradaban Azan

Panggilan Allah ini berkumandang dari masjid-masjid yang merupakan poros peradaban. Panggilan dari poros peradaban. Panggilan kasih dari sang kekasih. Panggilan instruksi dari sang pemimpin. Panggilan kehormatan pada seorang hamba yang hina dina. Panggilan kerinduan yang senantiasa dinantikan hamba yang sibuk dengan dirinya, melupakan Rabbnya. Panggilan pulang pada hati dan jiwa yang kelana kembara. Sahutilah pesannya dan jawablah keinginan jiwa yang selalu ingin mendekat Rabb-Nya.

Panggilan  ini tidak pernah berhenti meyeru sedetikpun dari dikumandangkan pertama kali oleh Bilal, sampai akhir bumi ini. Inilah panggilan abadi di dalam waktu dan hati. Menyeru pada insan yang masih punya iman di dalam relung qolbu. Kalau ia hanya punya hati maka telinganya akan pekak. Qolbunya akan bebal, dan kakinya tidak akan mau melangkah ke poros peradaban, masjid yang terhampar di sana mihrab-mihrab.

Azan adalah media informasi yang menyuarakan pesan peradaban yang tidak pernah putus. Selalu online. Jika peradaban memiliki banyak ruh, maka azan adalah salahsatu ruhnya, shalat adalah ruh yang lain. Taklim dan khutbah adalah ruh pesan yang lainnya. I’tikaf adalah madrasah peradabannya. Semua dikembalikan kemesjid. Disana mereka mengagungkan kebesaran Allah Subhanahu wata’ala, disana mereka mengakui dan bersaksi Ilah mereka adalah Allah yang maha perkasa, disana mereka bersaksi Muhammad saw adalah hamba dan rasulnya, di sana mereka buktikan pengabdian dengan shalat, rekreasi jiwa kaum mukhlisin dan muttaqin, dari sana mereka merancang kemenangan-kemenangan peradaban, lalu kembali mereka mengevaluasi kinerja dengan Shalat dan mengembalikan semua hasilnya kepada kehendak Rabb yang maha Besar dan Agung.

Inilah pesan peradaban azan dan mesjid adalah medianya, Muazzin adalah pembawa pesannya kepada seluruh umat Muslim. Sekarang marilah ku ajukan sebuah pertanyaan kepadamu, wahai manusia peradaban, Bukankah Allah telah menghamparkan seluruh bumi ini menjadi masjid, seluruh tanah dihalalkan bagi umat Muhammad saw sebagai tempat sujud? Maka kenapa engkau tidak menjadikan semua permukaan tanah dan luasnya cakrawala sebagai Mesjid yang menyampaikan pesan azan? Sehingga getar-getar peradaban itu membahana di seluruh tempat dan mengangkasa di cakrawala? Kenapa saat ini tanah dan angkasa mu di penuhi pesan syetan dan Dajjal. Melalu media informasi mereka yang bernama majalah, surat kabar, bulletin, situs internet, jurnal-jurnal syaitoni yang membawa pesan perusak peradaban? Tanah yang dihamparkan seakan-akan sudah menjadi kuil, gereja dan sinagog. Tak ada lagi tempat untuk mesjid. Angkasa dan udaranya sudah tercemar oleh racun-racun syahwat dan syubhat.

Dirikanlah masjid disemua hamparan bumi dan marilah kita penuhi angkasa dengan pesan peradaban yang terinspirasi dari lantunan azan. Mari kita kelola media informasi dan teknologi informasi menjadi  ruh untuk kemajuan dakwah, penguasaan terhadap informasi dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya adalah sebuah keniscayaan.

Inilah getar-getar pesan peradaban azan yang akan abadi di sejarah bumi. Sampai sang azali menentukan takdir kehancuran bumi. Ia akan menjadi ruh dalam peradaban menggetarkan setiap hati. Menghidupkan semua nurani. Menguatkan keyakinan diri. Membuat lisan menjadi fasih. Membuat semangat bergemuruh, sehingga umat ini hidup dan berharakah, thawaf di poros peradaban di mana mihrab-mihrab keabadian terhampar.

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang di dalam masjid-masjid Allah untuk menyebut nama-Nya, dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan didunia dan di akhirat mendapat azab yang berat. (Q.S Al-Baqarah : 114)

Eddy Syahrizal
General Manager QR-Foundation For NKRI
(Masjid Arfaunnas, Sabtu, 10 Dzulqa’idah 1432 H/08 Oktober 2011 M, 12:08:23 PM WIB)

GETARAN- GETARAN ADZAN



GETARAN- GETARAN ADZAN
H. Sofyan Siraj Abdul Wahab, Lc,MM.
Direktur Utama Qolbu Re-Engineering Foundation (QRF)

”jika kita berdakwah banyak memiliki ruh, maka media informasi dan information tekhnologi adalah salah satu yang menjadi ruh nya, sehingga untuk kemajuan dakwah, penguasaan terhadap informasi dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya adalah sebuah keniscayaan”

            Kemajuan Islam adalah hal yang didambakan oleh para da’I, sebagai tujuan dari perjuangan yang telah dilakukan dalam rentang waktu yang sangat panjang. Banyak tahapan yang dilewati serta banyak hammbatan yangmenghalangi. Untuk kemajuan islam itu menurut sayid quthb rahimahullah ada tiga syarat yang mesti dipenuhi yaitu: jamaa’ah yang mampu menghilangkan egonya  dan ego masyarakat, tergantung pada usaha yang telah dikerahkan, dan tergantung pada sarana yang sesuai dengan waktu dan tuntutan kondisi yang digunakan nya. Sebelum itu semua, sesuai representasi dirinya terhadap hakikat manhaj ini, serta penerjemahannya secara praktis dalam realitas dan prilaku dirinya 1

            Dan pengarahan kekuatan dalam dakwah harus sesuai dengan kebutuhan sedang kesesuaian waktu dan tempat adalah kata lain dari kesadaran terperinci dan rencana yang matang dan detail.

            Untuk sebuah kemajuan Islam dibutuhkan kekuatan kepemimpinan yang didukung oleh kuantitas yang berkualitas. Untuk memperoleh hal tersebut maka hal yang mesti dilakukan adalah dengan melakukan gerakan rekrutmen yang luas dan cepat untuk kemudian memberikan binaan dan pencerahan tentang keberadaan islam. Sehingga dengan jumlah yang banyak, maka kita telah tersebar di berbagai lini kehidupan yangdari setiap lini akan mengusung kebangkitan dan kemajuan Islam.

            Untuk melakukan rekrutmen ini ada beberapa langkah besar yang saling mendukung; dengan menyebarkan ulama oratoryang memiliki kefasihan bahasa untuk berpidato di mesjid-mesjid, berceramah di berbagai perkumpulan, karena pengaruh mereka amat besar. Mereka akan mampu menarik masa yang ada disekelilingnya, yang akanm endekatkan mereka pada pemahaman jama’ah             Selanjutnya melakukan gerakan pembanjiran dengan puluhan ribu naskah untuk di sebarkan ke berbagai penjuru negeri. Sehingga pesan-pesan jama’ah dapat menyentuh ke berbagai lapisan masyarakat. Hal ini dilakuakan sebagai upaya untuk menciptakan pengaruh intensif yang bias dikokohkan , dilanjutkan, dan dikembangkan menjadi afiliasi harakah.

            Penggunaan media elektronik juga dapat dipergunakan untuk memperbanyak kaset- kaset yang secara terorganisir. Sehingga jangkauan dakwah bias memasukai kamar wanita melalui kaset, seorang ulama bertanya jawab dengannya, memasuki hati orang yang buta huruf, terasing dan jauh tidak bisa dijangkau oleh para da’I, mengisi obrolan malam para petani.

            Kemajuan teknologi adalah salah satu yang bisa di manfaatkan oleh kita untuk menyampaikan pesan-pesan ilahi, seperti membuat website, email serta beragam bentuk kecanggihan teknologi informasi lain. Juga dengan membuat film documenter yang akan menggiring manusia mendekatkan diri kepada Allah SWT, seperti yang dilakukan Harun Yahya.

            Hal ini dilakukan bukan insidentil, akan tetapi sebagai sebuah pekerjaan yang terencana dari hasil syura para mu’asis (pelopor). Yang didalamnya ada banyak komisi yang merupakan pembagian kerja dalam melakukan tugas-tugas yang diembankan jama’ah. Sekali lagi hal ini dilakukan sangat terencana dan dari hasil pengkajian dan telaah yang mendalam terhadap berbagai realitas.

            Dari pemaparan diatas adalah suatu kemutlakan umat islam (baca ; da’I) untuk menguasai informasi. Dengan demikian kita membutuhkan komisi yang beranggotakan da’I sesnior yang berkumpul tiga sampai emapt kali setahun untuk membantu merumuskan kebijakan periodic bagi jurnal dan menentukan cirri-ciri utamanya.

            Juga komisi lain yang berkumpul saat diperlukan untuk memnentukan garis-garis umum untuk editorial penting yang memilikikarakter unik, serta memberikan komentar pada peristiwa yang besar.

            Juga puluhan da’I dan penulis lain dari semua majalah, yaitu mereka yang tersebar di berbagai Negara yang diminta menulis oleh majalah.

            Hal itu belum bisa dikatakan lengkap jika belum memiliki staf pendukung, dewan redaksi, yang terdiri dari enam jenis amal yang komplementatif :

A.     Arsip, yang terdiri dari berbagai artikel penting dari berbagai jurnal dan membaginya dalam dalam beberapa file.

B.     Membuat synopsis; dengan meringkas artikel-artikel panjang yang dietrbitkan berbagai media cetak menjadi bebrapa baris kalimat, hal ini sama dengan seorang peneliti sejarah yang menelaah jurnal-jurnal lama sebelum mengumpulkan arsip, lalu menggaris bawahi alenia-alenia penting.

C.     Pembuat catalog: yang bertugas membuat daftar judul artikel yang telah diterbitkan mengenai tiap-tiap tema dalam satu kelompok jurnal yang lebih luas di telaah pembuat synopsis, atau yang menjadi sumber arsip. Disertai nama-nama buku dalam setiap tema, dokumen-dokumen khusus yang terjaga.

D.     Konsultan yang memilih belasan njadi rujukan para redaksi melalui dialog dan korespondensi

E.     Peneliti yang memilih belasan da’I muda, dan masing-masing ditugasi  untuk meneliti satu tema penting di waktu luangnya sepanjang hari. Mereka berfungsi sebagai :pertama, menyempurnakan kekurangan arsip, kedua, kader yang diharapkan menjadi pakar beberapa tahun yang akan datang.

F.      Manajer yang mengkoordinasikan, syaratnya adalah senang bekerja, dan tidak dibebani dengan kewajiban-kewajiban organisasi. Kewajibannya adalah mengunjungi dan mengarahkan para pekerja arsip dan catalog, bertemu dengan para peneliti dan konsultan
Dengan demikian dalam amal dakwah ini para da’I perlu menjaga dan memiliki jurnal khusus yang didistribusikan  keberbagai Negara untuk meningkatkan kesadaran politik serta pemikiran para da’i.

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang di dalam masjid-masjid Allah untuk menyebut nama-Nya, dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan didunia dan di akhirat mendapat azab yang berat. (Q.S Al-Baqarah : 114)

Catatan kaki
1.      Hadzad – Din,
2.      Peristiwa besar seperti terjadinya peledakan gedung WTC (world trade center), umat islam dalam menyikapi hal ini tidak bisa gegabah. Harus ada sikap resmi yang dimiliki oleh umat islam agar terhindar berbagai fitnah. Apalagi dalam kondisi menyudutkan umat islam.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons