Dan
karena itu juga, saya akan mengumumkan agenda pertama kita yaitu melakukan
pertaubatan bagi seluruh pengurus dan kader PKS. Kita akan memulai dari
istighfar, kita akan memulai dari taubat. Astaghfirullahaladzim.” (Anis Matta)
Kata kunci dari pernyataan Anis
Matta diatas ada dua hal yaitu taubat dan istiggfar.
Taubat
Taubat adalah kembali dari
sesuatu yang tercela dalam pandangan syariat kepada segala sesuatu yang terpuji
dalam pandangannya. Tobat merupakan prinsip pokok dalam kegiatan spiritual para
sufi, kunci kebahagiaan bagi para murid
dan syarat sahnya perjalanan menuju Allah.
“Dan
bertobatlah kalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kalian
beruntung.” (QS.An-Nur:31).
“Mohonlah
Ampun kepada Tuhan kalian dan bertobatlah kepada-Nya”
(QS. At-Tahrim:08)
Rasulullah, meskipun beliau
terpelihara dari segala dosa dan kesalahan, beliau sering memperbarui tobat dan
mengulang-ulang istigfar.
“Wahai
sekalian Manusia, bertobatlah kaliankepada Allah dan mohonlah ampunan-Nya.
Sesungguhnya aku bertobat kepada-Nya dalam sehari semalam sebanyak seratus
kali.” (HR. Muslim).
Syarat-syarat
Taubat:
1. Penyesalan
2. Menghentikan
perbuatan dosa
3. Bertekad
kuat tidak mengulangi[1]
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah menuturkan,” yang benar diantara orang-orang
yang bertaubat ada yang tidak bisa kembali ke derajat semula.namun, adapula
yang justru bisa kembali ke derajat semula. Namun, ada pula yang justru kembali
ke derajat yang lebih tinggi, sehingga
ia menjadi lebih baik daripadakeadaannya sebelum berbuat dosa”. [2]
Dosa Yang Menjadi Jalan Kepada-Nya.
Boleh jadi Allah membuka
ketaatan bagimu, akan tetapi tidak (belum) membuka pintu pengabulan
(diterimanya ketaatan itu). Dan boleh jadi pula Allah menakdirkan mu berbuat
dosa, akan tetapi ternyata dosa itu menjadi penyebab sapai tujuan engkau kepada-Nya.”
(Al-Hikam)
Nabi
saw pernah bersabda, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah ra,
”Demi allah yang jiwaku berada dalam gengaman
tangan-Nya, andaikan diantara kalian tidak terdapat orang-orang yang melakukan
perbuatan dosa, maka dengan kebijaksanaan Allah akan menggantikan kalian dengan
umat baru yang melakukan perbuatan dosa, lalu memohon ampunan-Nya, dan
diampunilah dosa-dosa mereka oleh Allah.”
Maka
hendaknya kita jangan kita melihat ketaatan dan kemaksiatan secara lahiriah dan
dalam waktu tertentu saja. Seseorang yang Nampak ahli ibadah mungkin belum
dikabulkan permohonannya karena ibadahnya sebetulnya tidak semata-mata bagi
Allah. Sedang orang-orang yang jatuh dalam maksiat, lalu berhenti melakukannya
karena takut pada Allah, maka Allah akan menuntunnya menjadi orang yang baik di
sisinya.
Maksiat dan Rahmat Allah
“kemaksiatan yang
menimbulkan rasa hina dan rasa membutuhkan (penyesalan) jauh lebih baik
daripada ketaatan yang menimbulkan rasa bangga dan kesombongan.” (Al-Hikam)
Cara
pandang orang-orang yang ahli tentang perjalanan menuju Allah berbeda dengan
cara pandang orang awam. Seorang yang arif senantiasa memperhatikan dengan
seksama apa yang tengah terjadi, yang telah berlalu dan mempersiapkan untuk
kurun yang akan datang. Ia selalu disibukkan dengan strategi, bagaimana cara
untuk dapat lulus dalam ujian melewati
waktu-waktu tersebut.
“Tidak setiap orang yang
memperoleh keistimewaan sepenuhnya terbebas (dari penyakit-penyakit jiwa) Apabila
engaku terlanjur berbuat dosa, maka jangan membuat engaku berputus asa dalam
menggapai istiqomah kepada Rabbmu, karena bias jadi,itu adalah dosa terakhir
yang ditakdirkan bagimu.
Tak ada jabatan abadi di dunia
Bila engkau tidak ingin
bergeser, maka jangan memangku jabatan (kedudukan) yang tidak abadi bagimu. (Al-Hikam)
Jabatan
merupakan fitnah terbesar bagi para penempuh jalan menuju Allah Ta’ala. Sebab,
didalam jabatan terletak tanggung jawab besar yang (apabila tidak terpenuhi) bias
menggiring hamba kepada murka Allah.
Mundurnya
LHI dari keanggotan dari keanggotaan DPR RI Pertama, karena LHI ingin fokus
menyelesaikan masalah hukum yang menjeratnya. Kedua, jelas dia, karena tidak ingin
memakan gaji buta. Menjelaskan Jabatan itu tidak berada di hati dan pemikiran
para kader PKS. Jabatan adalah amanah untuk memperbaiki bangsa dan menyebarkan
rahmat Allah di muka bumi.[3]
Inilah arti penting pertobatan
itu. Merupakan instropeksi, refleksi dan lau tranformasi diri untuk melakukan
hal yang lebih baik kedepan. Terus bekerja, bekerja dan bekerja. PKS bekerjalah
untuk Indonesia, kemudikanlah perahu dakwahmu menerjang badai di lautan lepas
peradaban.
Perahu
dakwahku teruslah berlayar
Kau
kembangkan layarmu dengan manisnya
Kau
arungi samudera dakwah dengan indahnya
Kau
taklukkan ombak dan badai dengan tegasnya
Perahu
dakwahku teruslah berlayar
Walau
terjangan ombak siap menghantammu
Walau
badai besar siap menerjangmu
Yakinlah
bahwa kau akan sampai di pelabuhan terindah
Perahu
dakwahku teruslah berlayar
Takkan
goyah, walau satu layar terkoyah
Teruslah
arungi samudera dakwah ini dengan indahnya
Tetaplah
pada keyakinanmu bahwa perahu ini tidak akan tenggelam
Perahu
dakwahku teruslah berlayar
Walaupun
banyak penumpang yang meninggalkanmu
Aku
akan setia di dalam perahu ini
Hinggaku
bertemu pelabuhan indah bersamamu
Ku
kan setia dalam perahu dakwah ini[4]
0 komentar:
Posting Komentar