Pemberitahuan

Blog ini masih dalam tahap Konstruksi. Mohon Kesabaran dari Pembaca sekalian dan mohon doanya. blog ini adalah tempat kumpulan Tulisan para Asatidz dari seluruh pelosok Nusantara Insya Allah.

Rabu, 13 Maret 2013

PKS Tegar di Tengah Badai


Saudaraku/Kau tahu bencana datang lagi/Porak lagi negeri ini/Hilang sudah selera orang-orang untuk mengharap/Sementara jiwa-jiwa nelangsa itu/ Sudah sedari lama berbaris-baris/memanggil-manggil.
Keluarlah…. Keluarlah saudaraku/Dari kenyamanan mihrabmu/ Dari kekhusu’an I’tikafmu/dari keakraban sahabat-sahabatmu.
Keluar…keluarlah sahabatku/Dari keheningan mesjidmu/ Bawa ruh-ruh sajadahmu ke jalan-jalan/Ke pasar-pasar, ke majelis yang terhormat/ ke kantor-kantor pemerintahan/ dan pusat-pusat pengambilan keputusan.
Keluar…. Keluarlah saudaraku/ Dari nikmat kesendirianmu/ Satukanlah kembali hati-hati yang berserakan ini/ kumpulkan kembali tenaga-tenaga yang tersisa/ Pimpinlah dengan cahaya kafilah/ Nurani yang terlatih/ Di tengah gurun badai kehidupan
Sambut saja ia/Engkaulah yang ia cari.
Bait-bait puisi ini diklaim oleh Faidhi Rizani di kronologi Facebooknya sebagai karya Anis Matta. Setelah drama isu suap LHI bergulir Anis Matta dinobatkan sebagai nakhoda baru PKS ditengah badai konspirasi yang melanda PKS. Selaras dengan political statement  Anis yang begitu menghentak baik untuk internal dan eksternal.
 Secara internal political statement ini adalah sarana untuk koreksi kedalam dan membangun kebersamaan untuk kesolidan kader. Sedangkan secara eksternal menunjukkan PKS mempunyai imunitas dari berbagai konspirasi, dan sangat yakin mampu keluar dari kemelut ini.
Bila dibandingkan dengan gerakan Hamas yang juga seringsekali terjadi pembunuhan secara fisik kepada para pemimpinnya. Tapi bangunan kokoh gerakannya tidak pernah mati. Regenerasi kepemimpinan berlangsung sangat cepat. Bahkan tidak kalah kualitasnya dengan pendahulunya. Misalnya, ketika terjadi pembunuhan syekh Ahmad Yasin, tiba-tiba dunia dikejutkan oleh tampilnya sosok, Abdul Aziz Rantisi, Ismail Haniyah dan Khalid Misyal yang begitu cemerlang.
Begitu juga dengan PKS, bisa jadi dengan drama LHI ini akan muncul pemimpin-pemimpin baru yang lebih energik dan elegan. Sosok Anis Matta adalah salah satunya. Banyak harapan Anis akan membawa PKS lebih baik dari pada pendahulu-pendahulunya. Lekat dengan nilai-nilai tarbiyah dan inovasi baru dalam pergerakan politik. Setiap zaman punya karakteristiknya, punya tokoh khasnya dan juga diperlukan wawasan yang khas.
Berbeda dengan empat pendahulunya yang lebih konsevatif, Anis Matta adalah seorang progresif yang penuh dengan ide-ide yang sangat muda. Bukan tidak mungkin  Anis akan membawa PKS ke tengah lautan lagi, dimana para nelayan akan mendapatkan ikan yang lebih banyak. Namun, semakin ke tengah artinya semakin banyak badai.
Saat ini adalah fase ujian terberat  bagi PKS. Mihwar Muassasi (fase perjuangan struktur perpolitikan) menuju Mihwar Dauli (Fase mengelola Negara) memang tidak mudah. Kelihatannya Allah ingin memperpendek jarak antara masa ini dengan mengirimkan badai tsunami politik ini kepada PKS. Seperti halnya juga yang terjadi di Mesir, hanya perlu waktu 18 hari dari visi masa depan 20 tahun yang akan datang dari gerakan dakwah di sana. Akhirnya mereka mengelola negara.
Kejadian di jazirah Arab itu jauh diluar prediksi akal manusia. Tanda-tanda kebangkitan itu sudah mulai ditampakkan Allah. Sekarang apakah PKS termasuk salah satu lokomotif  dan gerbong dari kemenangan besar tersebut? Jawabannya masih akan kita lihat di hari-hari mendatang. 
Keluar…. Keluarlah saudaraku/ Dari nikmat kesendirianmu/ Satukanlah kembali hati-hati yang berserakan ini/ kumpulkan kembali tenaga-tenaga yang tersisa/ Pimpinlah dengan cahaya kafilah/ Nurani yang terlatih/ Di tengah gurun badai kehidupan
Sambut saja ia/Engkaulah yang ia cari. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons